Saturday 24 August 2013

Promise



Bismillah





That moment when you wish you could tell someone just what you are going through but hold back thinking 
'Allah knows.'

***
Pagi-pagi sebegini, bersendirian di taman, membuat Alia rasa keseorangan.
Earphone setia menemani.
Qasidah dan lantunan ayat-Nya bergema di kedua belah telinga.

*sigh* 

Terlalu banyak persoalan bermain di fikiran.
Buku nota kesayangan di capai.
Menulis dan mencatat apa yang patut sementara menunggu sahabatnya, Mia.


" Want to fly away to jannah."

*smile*

"Stay close to anything that reminds you of Allah SWT."

We all know this, but we are not always thinking about it.
- Allah is CLOSER to you than your jugular vein -

Allah.
Allah.
Allah.

"Mental breakdown. Harap iman tidak sedemikian." Alia membisikkan pada dirinya. 

Sudah hampir pukul 5.40.
Tiba-tiba telefon S2 kepunyaan bergetar, menandakan ada SMS diterima.

'Mia'
 "Assalam Lia, saya masih ada meeting. Kemungkinan saya tak dapat jumpa awak petang ni.
Maaf ya. Maaf sangat. Saya cuba call awak tau malam ni. Sayang awak. Wassalam."

Alia tersenyum. Dia memahami kesibukan sahabatnya.
Alia melontarkan pandangan ke arah tasik di hadapannya.
Tenang.
Ketenangan tika ayat-ayat-Nya bergema.

Kata-kata Mia sering bermain di fikiran.

"Kadang-kadang Allah pilih kita untuk jadi cahaya yang menerangi pekat gelap sekeliling. Kita tahu itu. Tapi kadang-kadang rasa tak mampu untuk terus bertahan. Buntu dengan apa yang ingin dilakukan. Dan, kita memang seorang."

Alia menangis sepuas-puasnya.
Kadang-kadang, tangisan itu melegakan. 

"Kuatkan aku Ya Allah.
Kuatkan."

******

Wa ilaa robbika farghab .
" Dan kepada Tuhanmu, berharaplah. " 




at one point I really need someone,
and I just keep silent.


aku rindu Rasulullah.
sungguh aku rindu.
Allah.
T.T



Wassalam.



No comments:

Post a Comment